Sunday, January 24, 2016

Kebijaksanaan Minggu Ke-4 Mengapa Siapa Bagaimana(1)

(Gambar: Mario Bross Box)
Insipred by Rich Dad How to Make Meaningful Goals and Resolutions
Sudah berapa kali kalian membuat suatu tujuan atau resolusi dan ternyata hal itu gagal dilaksanakan/dicapai?
Kalau jawabannya sering, berarti kita sama. Namun setelah membaca artikel kecil yang diberikan oleh R.Kiyosaki, pikiran saya mulai terbuka, dan sejak hari itu saya mulai melihat tujuan saya dari sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu disini saya ingin menyampaikan apa yang disampaikan R.Kiyosaki dalam artikelnya mengenai penyebab sebenarnya tujuan kita tidak terlaksana ataupun tercapai.
“Mengapa”
Ayah kaya R.kiyosaki mengajarkan bahwa apa yang membuat seseorang sukses bukanlah bakat, dan bukan juga uang.(Yang selama ini menjadi paradigma saya dan orang-orang di sekitar saya). Sukses itu sendiri berasal dari pikiran, pikiran mengenai “mengapa”. Seringkali untuk kita yang ingin merubah kebiasaan kita, atau tujuan hidup kita, pertama-tama kita harus mengubah “mengapa” kita. Dan untuk sebagian orang, hal ini bisa menjadi sesuatu yang sulit karena “mengapa” mereka biasanya terhubung dengan kepercayaan, ketakutan, suka maupun rasa tidak suka mereka terhadap sesuatu.
Untuk penjelasan lebih lanjutnya adalah bahwa kadang mindset “mengapa” kita sering dibatasi oleh pemikiran-pemikiran seperti: “saya tidak akan pernah kaya”, “saya tidak tertarik dengan uang”, “orang yang kaya adalah orang yang jahat”(untuk yang ini solusinya bisa dilihat di artikel saya yang berjudul "membebaskan diri dari presepsi negatif terhadap uang" ataupun “investasi itu berisiko”. Jika mindset kita masih seperti ini, maka kemungkinan untuk kita menjadi kayapun akan semakin kecil. “Mengapa” kita akan menghalangi kita untuk mencoba.
“Mengapa” Kita = Kapasitas Kita
Ketika berhubungan dengan tujuan, “mengapa” kita mempengaruhi “bagaimana” kita dengan berbagai cara, seperti :
1.Membatasi “Mengapa”= Membatasi “Bagaimana.”
Contoh: Jika “mengapa” seseorang dibatasi oleh “saya tidak tertarik dengan dunia saham”, mereka sudah membatasi hampir semua “bagaimana” mereka mengenai dunia saham.
2.”Mengapa” menentukan kapasitas kita.
Contoh: Jika ada sebuah gayung dibawa ke lautan yang penuh dengan air, gayung tersebut hanya bisa mengambil air sebesar ukurannya. Dan “mengapa” seseorang bisa membuat gayung mereka bertambah besar menjadi sebuah ember maupun tangki air.
Jadi sehubungan dengan uang, orang yang punya kapasitas “mengapa” sebesar 1 Miliar, maka uang sebesar itulah yang bisa didapatnya. Jadi jika kalian ingin menjadi semakin kaya, perluaslah “mengapa” kalian. Kapasitas “mengapa” miliarder akan lebih besar dari kapasitas jutawan.
Selanjutnya ada 3 komponen di dalam tujuan kita yang disampaikan oleh Bob Molle, pengarang “Get Comfortable With Being Uncomfortable”, yang akan dilanjutkan minggu depan. Ditunggu ya..



2 comments:

  1. Font tulisan yang ini lebih enak dibaca re.
    Sebenarnya kalo emang niat baca ya baca aja cuma kalo enak dipandang lebih sedap.
    Lanjutkan, bung!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. @dhia fs
      Wah, terima kasih sudah membaca blog ini dan memberi masukan yang bermanfaat...
      Kedepannya mungkin akan gue pertimbangin yang mana font yang akan dipakai ya..

      Delete