Friday, December 30, 2016

The Last Article

Halo semuanya, tidak terasa umur blog ini sudah mencapai... setahun! Dimulai sejak hari itu, 1 januari 2016, sudah begitu banyak yang terjadi pastinya selama perjalanan ini. Dan untuk bagian statistiknya(manatau ada yang penasaran), blog ini sudah mendapatkan views sebesar 4.614 dan total artikel yang di upload sebesar 68 buah.
Terima kasih banyak kepada para pembaca yang sudah setia mengikuti blog ini dari awal berdiri, semoga dengan waktu kalian membaca blog ini selama ini bisa mengubah hidup kalian ke arah yang lebih baik, baik dari segi keuangan maupun segi yang lain. Mohon maaf jika artikel yang disampaikan masih kurang menarik ataupun kurang informatif.
Yap, langsung saja. Seperti judulnya, artikel ini adalah artikel terakhir yang di upload di blog ini. Mungkin yang pernah membaca artikel saya yang satu ini merasa pemberhentian ini hanya sementara saja atau hanya taktik promosi saya saja seperti waktu itu. Tidak! Saya tekankan kembali bahwa kali ini memang blog ini akan saya abandon, dan sejauh ini tidak ada terpikirkan untuk melanjutkannya kembali.
Tidak ada alasan khusus mengapa saya menutup blog ini, hanya saja dari 1 tahun ini kelihatannya “media blogging” ini kurang atraktif untuk menarik orang-orang, khususnya yang di sekitar saya agar lebih peduli terhadap keuangannya. Bukan berarti saya menyerah, justru saya berjanji akan terus berusaha untuk menemukan bagaimana cara pembelajaran yang efektif dan melalui media apa yang membuat orang-orang, khususnya teman-teman terdekat saya agar lebih tertarik dalam mengelola keuangan mereka.
Dan jika ada dari kalian yang ingin mengikuti penulis maka kalian bisa menemukannya disini ya.. Kedepannya penulis akan lebih banyak menulis di situs ini. Berharap dengan transisi ini tulisan yang saya buat akan mencapai lebih banyak pembaca lagi.
Sejujurnya jika bisa dibilang perjalanan ini tidak seindah yang saya bayangkan pada awalnya. Saya masih ingat ketika pertama kali saya membaca artikel tentang bagaimana Mr.MoneyMustache yang berhasil pensiun muda pada umur 30 saya seketika langsung gembira dan pada saaat yang bersamaan gregetan untuk mengetahui apa saja yang dilakukannya untuk mencapai hal luar biasa itu. Dan lebih gregetnya lagi setelah mengetahui bahwa hampir semua tindakan yang dilakukannya(dari artikel yang ditulisnya), hal itu bisa dicapai semua orang! Hanya saja orang-orang pada umumnya tidak begitu peduli dengan keuangannya sehingga sebagian besar orang di sekitar kita masih bekerja sampai umur 56 tahun baru bisa pensiun. Bahkan ada yang terus bekerja sampai umur 70 tahun. 


Bukan berarti bekerja itu sesuatu yang buruk, hanya saja ketergantungan terhadap uangnya sebenarnya yang dikhawatirkan. Jika sampai umur 70 kita masih bekerja karena uang, itu berarti pilihan untuk menghabiskan sisa waktu kita akan menjadi sangat terbatas. Bayangkan jika kalian ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, menjalankan hobi, ataupun beribadah dan tidak perlu memikirkan uang lagi, pasti akan sangat menyenangkan bukan? Bagi saya itu bukan hanya sekedar menyenangkan, tetapi itulah yang saya sebut kebebasan.
Dan sebagai penutup, di perpisahan kali ini kalian berkesempatan mendapatkan aplikasi Daily Expense(Pro) secara gratis!!! Apa itu? Daily Expense adalah aplikasi untuk mencatat keuangan kalian sehari-hari, yang mana merupakan tahap pertama agar kalian bisa lebih mudah untuk berhemat dan bisa semakin cepat mengumpulkan dana untuk berinvestasi!

Ini contoh pengeluaran ane selama setahun


Ini data per bulannya


Dan ini data pengeluaran dan pemasukan selama setahun




Cara ngedapetinnya gimana? Komen dibawah ini, maks sampai 31/12/2016. Isi komentarnya dengan apa yang kalian ketahui mengenai pensiun muda ataupun kebebasan finansial. Minimal 1000 kata ya~~~
Oke, itu saja dari saya. Sekali lagi terima kasih, karena tanpa adanya kalian maka tidak mungkin blog ini bisa sampai sejauh ini. Teruslah mencari ilmu baru, jaga kesehatan dan persaudaraan, serta jangan lupa berinvestasi!!!

Bye byeee

Thursday, December 15, 2016

Filosofi pacaran dan trading saham

Single? Sudah menikah? Janda? Duda? Itu pilihan setiap orang. Tapi kalau jomblo? Itu karena terpaksa.
.
.
Tidak tidak, ini bukan blog tentang orang-orang yang menggalau karena cinta. Namun tidak ada salahnya sekali-sekali kita membahas sesuatu yang paling sering dibahas anak muda pada saat ini kan, yaitu mengenai pacaran(dan apa kemiripannya dengan trading saham).

Kita mulai bahasan kita kali ini dengan mengetahui apa itu arti pacaran sendiri. Berdasarkan Wattpad.com ,“Pacaran merupakan proses perkenalan antara 2 insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.”
Kata yang mau kita bahas lebih lanjut disini adalah “pencarian kecocokan” itu sendiri. Betapa banyak orang yang putus dan bahkan cerai karena merasa tidak cocok dengan pilihan mereka. Ada yang menanggapinya dengan dewasa, move on dan tetap menjadi teman dekat mantan mereka tersebut. Ada juga yang menanggapinya dengan tindakan bocah seperti memusuhi mantan, meneror mereka dan hal-hal buruk lainnya. Dan ada juga yang yang menyesali dan mencoba mengajak balikan mantan mereka.

Sama saja dengan dunia saham, betapa banyak orang yang rugi bahkan bangkrut karena saham piliah mereka. Hanya saja ketika saham pilihan mereka tidak berjalan sesuai yang mereka inginkan ada yang bertindak secara dewasa(trader/investor profesional), yaitu move on dan mempelajari  lagi apa penyebab kerugian (dan tidak lupa) keuntungan yang telah terjadi. Ada juga tindakan bocah (trader/investor pemula), seperti menyalahkan pemerintah, menyalahkan pasar, menyalahkan broker atau analis mereka, atau yang paling parah menyalahkan tuhan. Dan ada juga tipe yang banyak menyesalnya, menyesal ketika dia jual harga sahamnya naik dan ketika dia tidak jual harga sahamnya turun dalam, bahkan ada juga yang menyesal karena dia telat membeli suatu saham karena saham tersebut  terlanjur naik.
Lanjut, anggap kita sudah merasa cocok dengan seseorang, berikutnya yang kita lakukan adalah? Ya, tentukan tujuan kita pacaran seseorang itu apa. Ada yang pacarannya untuk diajak serius/menikah, ada yang untuk teman belajar dan teman jalan saja, ada yang untuk,..”ehem ehem”, dan seterusnya. Walaupun tahap ini tidak kita lakukan secara sadar tapi tahap ini pasti dilakukan semua orang kok.
Hubungannya dengan dunia saham? Tepat setelah kita menemukan saham yang cocok/yang mau dibeli, maka sebelum kita “eksekusi” langkah yang kita lakukan juga menentukan tujuan dari membeli saham itu sendiri apa. Sedikit banyaknya dari realisasi tujuan inilah trader/investor dapat dilihat kesuksesannya. Tujuan membeli saham itu sendiri sangat bervariasi, saya asumsikan saja biar gampang. Day trading itu bisa dianalogikan dengan “cinta satu malam”nya di pacaran. Swing trading sama dengan pacaran dengan cewek yang lagi hits pada masanya(biasanya di sekolah atau di kampus). Dan terakhir ada Value investing yang bisa dianalogikan dengan pacaran yang bukan hanya karena fisiknya saja, melainkan mencintai seseorang karena “nilai” yang dia miliki, yang berarti memang serius untuk dinikahi.
Next, untuk seseorang yang sedang menjalin hubungan, konsistensi adalah kuncinya. Mungkin kalian pernah liat seseorang yang mencintai orang lain ketika pasangannya sedang berada di “atas” saja, dan ketika pasangannya mengalami masalah, mereka putus atau bercerai. Biasanya ini terjadi pada pemula atau pada orang-orang yang belum menganggap serius menjalin hubungan tersebut. Namun dalam jangka panjang, pasangan yang berhasil adalah mereka yang selalu ada ketika pasangannya sedang di atas maupun di bawah. Seneng kan ngeliat ada kakek nenek yang masih mesra aja gitu.

Ya, saya rasa sekarang kalian sudah tahu bahwa hal itu berlaku juga di dunia saham. Banyak orang-orang diluar sana yang memamerkan kesuksesan saham-saham pilihan mereka, yang membuat kita menjadi tidak pede dengan saham yang kita miliki sekarang. Bisa jadi dari 20 saham yang dia umbar-umbar hanya 1 atau 2 yang memang berhasil/benar dugaannya. Yang memang berdasarkan pengalaman orang-orang yang pilihannya bagus tidak akan membagikannya kepada orang lain, apalagi secara cuma-cuma. Jadi tenang saja dan yakinlah terhadap analisis dan keputusan kalian jika itu memang berdasarkan data yang ada. Kelak 10-20 tahun kemudian jika kalian konsisten terhadap suatu/beberapa saham pilihan kalian jika kalian tipe investor, ataupun jika kalian konsisten menjalani sistem yang sudah kalian buat jika kalian seorang trader, maka hasilnya saya jamin memuaskan.
Oke, itu saja untuk kali ini... Semoga pengalaman pacaran maupun ngejomblo selama ini bisa menjadi bekal untuk trading maupun investing di dunia saham~~
Dan saya tutup artikel kali ini dengan quote bikinan saya sendiri
“Consistency is everything”

Sunday, December 4, 2016

Penyebab rendahnya minat anak muda di pertanian(dan investasi)

Haloo, kita sudah memasuki bulan desember aja ya... Dah mau tahun baru.. Apa kalian sudah memiliki target ataupun resolusi untuk tahun depan?
Kali ini saya ingin membahas mengenai penyebab mengapa orang-orang, terutama anak muda pada umumnya tidak tertarik kepada pertanian(dan investasi) nih.. Penasaran? Kalaupun engga ya tetep lanjut baca juga dah..
Yang pertama, pertanian membutuhkan waaaaktu yang lama untuk bisa dipetik hasilnya. Maksudnya? Ya contoh gampangnya aja ni, kita nanam pohon hari ini mau kita doain mau kita siramin terus mau kita pupukin sampai mampus juga ya tumbuh besarnya setelah 10 tahunan ke atas kan. Sama tuh kayak investasi. Kalian punya uang 10jt sekarang mau kalian investasikan di reksa dana kek, di saham, di obligasi tetep aja dalam jangka 10 tahun baru mulai terasa besar returnnya. Jadi, untuk menunggu selama itu, apalagi dengan anak jaman sekarang yang sukanya serba cepat dan praktis, sepertinya membuat pertanian(dan investasi) kurang diminati.
Kedua, terlalu sedikitttt yang mau dikelola.. Pernah merasa ga sih alasan petani-petani di negara kita ga makmur apa? Kalau kalian menjawabnya dengan tidak optimal dalam mengelola lahannya maka saya luruskan sedikit, bukan karena lahan yang ada tidak dikelola dengan optimal, melainkan lahannya terlalu kecil, jadi mau dikelola gimana juga hasilnya tetep aja gabisa memakmurkan petani!. Sama juga kayak investasi, tabungan kita yang cuma 10jtan mau return setahun 100% ga akan cukup buat financial freedom yang kita bicarakan! Makanya dalam 4 langkah menuju financial freedom saya menyarankan tingkatkan dulu pendapatan, saving, baru kemudian kalian bisa mulai berinvestasi. Dan karena tabungan yang masih terlalu sedikit itu pula, yang membuat pertanian(dan investasi) kurang diminati.
Ketiga, terlalu banyak ketidakpastian dalam mengerjakannya, baik dari faktor internal maupun eksternal. Karena itu akan sangat susah mencapai hasil sesuai yang diinginkan dengan cuaca ataupun iklim yang tidak mendukung apalagi khususnya sekarang(ada efek global warming d.l.l). Dan kemungkinan untuk rugi juga yang membuat orang-orang agak “minder” untuk berbisnis di pertanian. Ya, kalian pasti sudah tahu dunia investasi, terkhusus saham yang mengalami fluktuasi seperti ini dari waktu ke waktu. Yang terkadang membuat kita tidak rasional dalam bertindak. Padahal jika ditarik garis panjang 25 tahun ke belakang, secara rata-rata investasi di saham salah satu yang paling menguntungkan dibandingkan investasi-investasi lainnya, khususnya dengan fee transaksi yang murah(sekitar 0,4% net), tidak seperti properti(sekitar 4-6% net), dan bahkan emas(yang sebenernya tidak pernah saya anggap sebagai investasi). Namun untuk bertahan dalam masa naik dan turun itulah tantangan sebenarnya dari dunia bisnis dan investasi, dan bagi orang yang bermental risk averse, inginnya pendapatan yang tetap dan investasi yang pasti untung, membuat pertanian(dan investasi) kurang diminati.


Jadi? Apakah salah orang-orang menghindari pertanian? Saya rasa tidak, selagi 3 masalah utama di atas belum terselesaikan. Dan bahkan masalah yang pertama memang belum ada solusinya. Jadi daripada stres mikirin ngemajuin pertanian di negara kita, mending investasi dulu aja deh. Langkah-langkah yang bisa dilakukan lebih realistis dan achieveable buat kita yang memang memulai dari 0 begini. Bukan tidak mungkin kelak ketika kita sudah mencapai financial freedom baru kita bisa mulai membangun petanian negara ini kembali, karena bagaimanapun kita masih negara agraris bukan.

Sekian dan selamat bertani!!!